Empat Seleksi Model SUV/Crossover Sebagai Opsi dari Hyundai Palisade
ac milan pastikan gianluigi donnarumma
Hyundai belakangan ini lengkapi portofolio mereka dengan 1 SUV flagship di Tanah Air. Ialah Palisade, memegang selaku SUV paling besar dan termewah pabrikasi. Banderolnya sendiri dimulai dari Rp 777 juta untuk trim Prime, Rp 888 juta mode Signature, dan Rp 1,078 miliar jadi nominal pelunasan Signature AWD. Selaku catatan, harga tercantum dengan status OTR Jakarta.
Satu cara berani karena pada harga begitu terang Hyundai bermain di ranah kendaraan eksklusif. Bisa jadi image-nya belum tercipta – atau sedang mereka bangun. Tetapi lepas dari penglihatan merk, Palisade mengatakan kesan-kesan berkualitas. Dimensi gambot dihias ukir-pahatan berpenampilan mengotak ala-ala SUV Amerika. Ya, besar. Panjangnya 5 mtr. kurang sedikit.
Palisade bawa nilai khusus selaku pengangkut penumpang penuh kemewahan. Memiliki tubuh besar, memungkinkannya kabin terisi tujuh penumpang dengan lentur walau berpedoman captain seat di baris ke-2 . Juga feature standarnya lumayan mampu menyangga kenyamanan dibalik design menawan. Contoh penataan AC tiga zone, jok kulit, dan penataan kursi elektris. Lebih menarik kembali di trim Signature, mekanisme keselamatan lengkap dibarengi kenyamanan dari berbagai elemen. Terhitung double laminated glass, wireless pengisi daya, sajian material Nappa Leather, sirkulasi kursi, dan ada banyak kembali.
Kepentingan pembuat pergerakan, Palisade spesifikasi lokal menggendong enjin empat silinder segaris diesel memiliki 2,2 ltr. Tidak didiamkan polosan, turbo e-VGT lebih kemampuan ruangan bakar hingga hasilkan tenaga 200 PS diimbangi torsi pucuk 400 Nm. Di variasi paling mahal, kekuatan mengemudi disokong kompetensi mekanisme pendorong AWD komplet peranan Multi-Terrain Control.
Dari semua kelengkapannya, Hyundai Palisade cukup memikat buat diperhitungkan. Besar dan eksklusif dalam paket harga yang termasuk menarik. Benar-benar beli mobil pada harga begini condong menyertakan rasa dan opsi individu. Nah, untuk memberi kisah, minimal empat mode premium ini dapat dibayar pada harga yang tidak begitu jauh. Musuh sepadan? Belum pasti , sebutlah saja selaku pilihan lain.
Jika benar-benar ingin memperbandingkan dengan pemain sama dengan, fragmennya telah terlebih dahulu ditempati oleh Mazda CX-9. Adalah SUV paling besar dan paling mahal pabrikasi, dibandrol Rp 849,9 juta untuk mode 2WD dan Rp 954,9 juta berpenggerak empat roda – harga OTR Jakarta. Dia tawarkan berbagai akar Large SUV eksklusif. Terhitung didalamnya fasilitas untuk 7 penumpang, material leather atau nappa leather, electric seat, sunroof, power liftgate, sound sistem Bose, dan yang lain.
Menyinggung dorongan tenaga CX-9 tidak bisa dilihat mata sebelah. Unit empat silinder Skyactiv-G 2,5 ltr turbo persiapkan ekstraksi sejumlah 231 PS dengan torsi 420 Nm. Tersalur ke roda lewat girboks automatis enam pemercepatan. Didukung juga perangkat pembantu handling seperti kontrol kestabilan elektronik, kontrol traksi, sampai G-Vectoring Control.
Feature keselamatan tidak kalah lengkap karena tertancap bermacam suport aktif paket i-Activsense. Contoh peranan pengawasan halangan seputar diwakilkan sensor untuk mendatangkan Blind Spot Pantauan, Rear Cross Trafik Alert, dan Lane Departure Warning Sistem. Tidak cuman pemantau dan pemberi peringatan, ada juga peranan pengereman aktif. Mencakup Smart City Brake Suport untuk maju atau mundur di kecepatan rendah, Pedestrian Brake, sampai Lane Keep Assist Sistem.
Pada harga Rp 1,010 miliar Off the Road, Mercedes-Benz GLC 200 ditegaskan tambah mahal saat telah bersurat. Dari dimensinya terang bukan tandingan untuk Palisade, fasilitas penumpang apa lagi. Lumrah karena dari karakter badan saja gampang nampak semasing duduk di fragmen berlainan. Begitupun mesinnya, menggendong unit empat silinder bensin 2,0 ltr turbo memiliki kekuatan 200 PS/320 Nm. Tidak semakin lebih kuat, salurkan cuman ke roda belakang lewat girboks automatis 9G-Tronic.
Walau demikian, di moncongnya menempel simbol Three Pointed Star semenjak lahir. Memahami benar tentu prestisenya di samping mana walau tidak semegah GLE. Yang pasti bukan sebatas prestise merk, ada elemen kehebatan feature diboyongnya. Contoh kokpit dan mekanisme infotainment full digital MBUX, pandai sambil mampu memanja melalui sound sistem Burmester. Selain itu ada kursi elektrik komplet memory, climate control automatis, sambungan handphone, dan yang lain.
Tehnologi canggih tampil juga dalam pola kontribusi mengemudi. Sebutlah saja alat tolong peraba keadaan seputar seperti Blind Spot Assist dan camera 360 derajat. Pelindungan aktif lalu diberi Active Lane Keeping Assist sampai Active Brake Assist. Ada tambahan juga gimmick pembantu manuver berbentuk Active Parking Assist with Parktronic. Tinggal duduk diam, mobil siap masuk slot parkirkan secara automatis jika diaktifkan.
Ada Mercedes-Benz GLC, bermakna ada pula BMW X3 selaku pesaing sama dengannya. Ditawarkan Rp 1,055 miliar (OTR Jakarta) untuk variasi berpenggerak dua roda sDrive20i. Sama dengan GLC, masalah dimensi dan fasilitas penumpang ditegaskan X3 tidak sebagus Palisade. Kelas kekuatannya bahkan juga di bawah crossover Mercedes-Benz dan tentu saja Large SUV Hyundai. Mainkan unit 2,0 ltr turbo sekeras 186,6 PS/290 Nm saja.
Bandrol lebih rendah dari Palisade Signature AWD bukan bermakna semakin lebih payah. Featurenya menyeimbangi bahkan bisa saja melewati kekuatan. Wireless Charging, AC automatis 3 zone, jok elektrik dan memory, tailgate automatis plus sensor dipunyainya. Nilai diferensiasi ikut dituangkan ke X3 melalui Sport Seat dan sport leather steering wheel yang menggambarkan nilai landasan BMW selaku pemroduksi kepuasan mengemudi. Tidak tanggung elemen Variable Sport Steering turut dijebloskan.
Kehebatan jenama asal Jerman itu juga dipaketkan ke pada tubuh X3. Contoh kekuatan parkirkan automatis seutuhnya untuk status seri atau paralel dari Park Assistant. Sofistikasi lalu dikeluarkan langsung ke penumpang melalui kokpit full digital dan mekanisme infotainment iDrive 7.0. Dapat terima instruksi gerakan tangan dan suara. Sambungan handphone cuman Apple CarPlay tetapi bisa tersambung secara nirkabel.
Bila fasilitas penumpang dan nilai premium ialah sisi fokus, Mercedes-Benz GLB 200 Progressive Line bisa dilirik. Bukan satu full-size SUV tetapi masuk ke barisan keluarga memiliki tubuh solid. Walau demikian, dia sediakan kemampuan angkut 7 penumpang walau sebenarnya baris ke-3 tidak untuk orang dewasa. Formatnya cenderung ke 5+2 daripada 7 seater murni.
Baby GLS ini menggendong peralatan lengkap dan modern. Smart entry berbentuk sensor dihias operasionalisasi pintu bagasi tiada sentuhan. Kokpitnya kekinian, mengangkat dua monitor terpadu di satu frame untuk tampilkan keperluan instrumentasi dan fasilitas selingan. Kepandaian MBUX turut mejeng didalamnya. Belum juga ditambahkan perangkat lain seperti AC automatis, sambungan handphone, kursi elektrik, Blind Spot Assist komplet pengingat waktu buka pintu sampai kekuatan parkirkan automatis. Cukup hebat untuk satu entry tingkat, dibandrol Rp 829 juta (OFR).
Berkaitan pembuat velositas, GLB menggendong mesin sama A-Class, GLA, CLA dengan nomenklatur 200. Ialah unit empat silinder 1,33 liter turbo sekeras 165 PS/250 Nm. Salurkan tenaga ke roda depan lewat transmisi automatis DCT 7 pemercepatan. Bukan enjin paling bertenaga tetapi cukup buat penuhi keperluan komutasi urban satu crossover.